Harap kita , generasi cerdas dan mencerdaskan
Mimpi kita , pemberian berarti untuk bangsa
Muda , Merah bergelimang idealisme usang
Hahaha
Bolehkah aku tertawa ?
Abu muda mengkoyak-koyak sayat demi sayat kita punya kulit
Membara hanguskan mangsa dari rasa sakit
Cemas terusik kantong kering,
Berjalan tegak berkepala miring
Melihat sang pembunuh dan penindas sejati
bertepuk dada mendapati penghormatan tertinggi
Impikan massa pejuang yang tak arang
Tapi srikandi dan dara dara masih dihalang
Pemikiran yang dianggap dewasa tak sesuai bahasa
Seksis otaknya slahkan nafsunya
hahaha
Masih bimbang, gencar Idamkan gelar akademisi
Padahal visi tak elok terbentur dan kalah dengan kondisi
Melainkan tindakan didasari hati masih terbuai ambisi
Masih khayalkan posisi tinggi
Ha ha
Ingin kita, membebaskan jiwa-jiwa
Mendasarkan gerak pada ayat ilahi sejatinya
Tapi enggan” berjibaku masih ada
Siapkan manusia-manusia bertalikan keikhlasan
Tapi.. Masih sering ketenaran dan nama besar berkenalan
Bolehkah aku sela?
Dosakah aku tertawakan raga di depan kaca?
Hahaha
Air mataku jatuh bukan dalam ruang gelap
Melainkan mengalir dalam hati gelap tak berdekap
Sirna
Sebuah isi
Gelas kaca berdasar emas
pantas
Oleh: Muhammad Prasetyo Lanang
Kader IMM Komisariat Aufklarung Teknik-UMM 2016